EFFECTIVENESS OF REGISTRATION AND CLASSIFICATION STANDARDS FOR INPATIENTS IN LANGKAT NARCOTICS PRISON
Main Article Content
Wilson Santoso Tambun
Rahul Ardian Fikri
Hasdiana Juwita Bintang
The registration and classification process is a very crucial initial step in the correctional system, its implementation often faces obstacles, both in terms of human resources, facilities, and existing policies. In the context of Langkat Narcotics Penitentiary, where overcapacity and the complexity of narcotics cases are the main problems, the effectiveness of the implementation of prisoner registration and classification standards needs to be further evaluated. This study aims to examine the effectiveness of prisoner registration and classification standards at Langkat Narcotics Penitentiary, as well as how its implementation can support better guidance for prisoners. The data collection tool in this study uses document studies or literature studies, which means searching for data by studying documents or library materials according to the problems being studied. In general, research distinguishes between primary data and secondary data. Primary data is data collected and processed by the researcher directly from the subject or object of the research, while secondary data is data obtained indirectly from the object or subject of the research. These regulations as a whole aim to ensure that every prisoner in Indonesia is properly registered, properly classified according to their characteristics and needs, and receives appropriate guidance to improve their behavior and prepare for their reintegration into society. The implementation of prisoner registration and classification in relation to determining the pattern of guidance in the Correctional Institution (LAPAS) is as important as registration. Overall, proper registration and classification will support the determination of the appropriate pattern of guidance, which in turn can increase the success of rehabilitation and social reintegration of prisoners.
A. BOOK
Alam, A.S. 2010. Pengantar Kriminologi. Makassar: Pustaka Refleksi.
Arief, Barda Nawawi. 2016. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Fadjar, Abdul Mukthie. 2016. Sejarah, Elemen dan Tipe Negara Hukum. Semarang: Setara Press.
Harsrinuksmo, Bambang. 2004. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Delta Pamungkas.
Hartono, Sunaryati. 2006. Penelitian Hukum di Indonesia pada Abad Ke-20. Bandung: Alumni.
Haryoko, Tri Budi. 2017. Modul Administrasi Pemasyarakatan. Jakarta: Pusat Pengembangan Diklat Teknis dan Kepemimpinan BPSDM Kemenkumham.
Marzuki, Peter Mahmud. 2014. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Moeljatno. 2015. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: PT. Rineka Cipta. National Crime Records Bureau. 2008. Prison Statistics India Report 2007. New Delhi: NCRB.
Parwata, I Gusti Ngurah. 2016. Bahan Ajar Mata Kuliah Penologi: Gagasan Sistem Pemasyarakatan. Denpasar: Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Pekei, Beni. 2016. Konsep dan Analisis Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah di Era Otonomi. Jakarta: Taushia.
Poerwadarminta, Wilfridus Josephus Sabarija. 2011. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Priyanto, Dwidja. 2013. Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia. Bandung: Refika Aditama.
B. JOURNAL
Corrective Services New South Wales. 2019. Fact Sheet 9: Classification and Placement. New South Wales: CSNSW Media and Communications Unit.
C. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS- 58.OT.02.02 Tahun 2019 tentang Instrumen Screening Penempatan Narapidana.
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS- 170.PK.01.01.02 Tahun 2015 tentang Standar Registrasi dan Klasifikasi Narapidana dan Tahanan.
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 tentang tentang Syarat dan tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tentang Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asai Manusia Republik Indonesia Nomor: M.01-PK.04.10 Tahun 2007 tentang Wali Pemasyarakatan.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-OT.02.02 Tahun 2009 tentang Cetak Biru Pembaharuan Pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-IV/2014 tanggal 28 April 2015 tentang perubahan Pasal 1 angka 14, Pasal 17, Pasal 21 ayat (1), dan Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 114/PUU- X/2012 tanggal 28 Maret 2013 tentang Pembatalan Frasa ‘kecuali terhadap putusan bebas’ dalam pasal 244 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
Standard Minimum Rules for the Treatment of Prisoners 1955.
Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1983 tentang Batas Waktu Pengiriman Salinan Putusan pada Jaksa.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia